Berkenalan dengan Angka Nol
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia 0
(dibaca nol atau kosong) adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan
untuk mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peranan penting dalam matematika
sebagai identitas tambahan bagi bilangan
bulat, bilangan real, dan struktur aljabar
lainnya. Sebagai angka, nol digunakan sebagai tempat dalam sistem nilai tempat.
Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika.
Penemu Angka Nol
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi.
Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan
di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Selama ini banyak kaum terpelajar lebih
mengenal para ahli matematika Eropa / Barat padahal sejatinya banyak
ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika dari barat.
Namun pada masa kejayaan Islam, mereka
tak memperlakukan suatu penemuan atau suatu keilmuan baru, menjadi ajang
pengeruk keuntungan. Artinya, pada masa itu tak ada yang dinamakan “HAK
PATENT” yang bertujuan untuk mambayar sejumlah uang jika penemuannya
digunakan oleh pihak lain.
Hak patent adalah “produk Barat”, dimana
pada masa lalu banyak sekali penemu dari dunia Islam. Kemudian buku dan
literatur penemu-penemu di dunia Islam ini kembali dibaca dan
dipelajari, lalu para penemu barat mempetenkannya! Itulah sebabnya hanya
dikenal ilmuwan dari dunia Barat yg sebenarnya ilmu-ilmu tersebut dari
masa kejayaan Islam.
Selain ahli dalam matematika
al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat
Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga seniman.
Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat
Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para
ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah
yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya
jika angka 0 (nol) tidak ditemukan? Tak akan ada rumus Einstein dan
rumus lainnya, bahkan tak akan ada ilumu matematika semaju sekarang.
Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu
ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat
serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya
(Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut
saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu
bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail
bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam
bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat
menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini. Nol, Penyebab Komputer Macet
Pelajaran
tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu
menimbulkan kebingungan bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat
pengguna. Mengapa? Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak ada
dan yang tidak ada itu ada, yakni nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali
bilangan nol muncul dalam pelajaran Matematika selalu ada ide yang aneh.
Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada.
Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang
frustrasi. Apakah nol ahli sulap?
Lebih
parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian
aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama
dengan 1. Jadi 5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan
5o=1, tetapi 50o=1 juga? Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga
misterius adalah bahwa suatu bilangan jika dibagi nol tidak didefinisikan.
Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan nol. Komputer yang
canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi
angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang
divisor nol.
Bilangan
tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal
antara lain dari 0,1; 0,01; 0,001; dan seterusnya sekuat-kuat kita bisa
menyebutnya sampai sedemikian kecilnya. Karena sangat kecil tidak bisa lagi
disebut atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol saja. Tetapi, ide
ini ternyata sempat membingungkan karena jika bilangan tidak terhingga kecilnya
dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili
sesuatu yang tidak ada? Waw. Begitulah.
Berdasarkan
konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai
ternyata tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan
ke tiga. Jika seseorang melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan
syarat harus melompati terlebih dahulu ke bilangan desimal yang terdekat,
bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai ke bilangan 2? Bisa
saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena masih
ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang
lebih dekat… yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, …, 0,000001. demikian seterusnya,
sehingga pada akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah
bilangan yang demikian kecilnya sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan
terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak pernah bisa melompat ke
bilangan 2?
Daftar Pustaka:
2014.https://islamislogic.wordpress.com/2014/08/26/penemu-angka-nol-muhammad-bin-musa- al-khawarizmi/.Diakses pada 10 Oktober 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/0_%28angka%29. Diakses pada 10 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar